Selasa, 08 November 2016

aww cinta itu buta ya

Inilah Bedanya Pasangan yang Sering Menyakiti dan Dia yang Tulus Mencintai

50
Comments
Nabila Inaya
Cinta memang terkadang bisa membutakan manusia. Karena cinta, manusia seringkali berpikir irasional dan melepaskan logikanya. Asalkan bisa berdampingan dengan pasangan yang dicintai, kamu memilih tak mau peduli dengan pertanyaan ini:
“Apakah pasangan juga mencintaimu dengan sepenuh hati, ataukah dia justru lebih sering membuatmu sakit hati?”
Saat cinta yang kamu punya begitu besar, kamu mungkin akan kesulitan membedakan pasangan yang mencintaimu sepenuh hati dengan yang justru menjadi biang sakit hati. Meskipun suatu hubungan membuatmu luka, kamu tetap bertahan di dalamnya. Memaklumi perbuatan buruk pasangan menjadi hal yang terlalu biasa.
Tapi kamu berhak menjalani hubungan yang bahagia. Kamu layak berdampingan dengan seseorang yang mau mencintaimu dengan segenap jiwanya.
Pikirkan tentang dia yang saat ini jadi pasanganmu, adakah dia memang benar-benar pantas mendampingimu?

1. Pasangan yang sering menyakiti akan datang dan pergi. Dia yang tulus mencintai akan berusaha selalu ada di sisi.

pasangan yang tulus tak akan datang dan pergi sesuka hati via www.iclick.sg
Sepasang kekasih memang selayaknya saling menopang. Saat susah maupun senang akan dilewati bersama. Ketika ada masalah pun akan berusaha diselesaikan berdua.
Sayangnya, pasangan yang tak sungguh-sungguh mencintai tak akan peduli dengan hal-hal semacam ini. Dia hanya akan datang ketika ingin bersenang-senang denganmu, atau saat dirinya tengah mendapat masalah dan butuh pendampinganmu. Dia pun tak memahami jika sikapnya yang suka datang dan pergi sesuka hati bisa menyakitimu.
Namun, pasangan yang tulus mencintai tak akan melakukan hal ini. Dialah yang selalu berusaha hadir dan ada untukmu, baik saat susah maupun senang. Meski harus mengorbankan waktu dan kepentingannya, dia pun tak akan merasa keberatan. Bagaimanapun, mendampingimu adalah kewajiban baginya – lantaran kamulah miliknya yang paling berharga.

2. Bersama dia yang benar-benar mencintai, kamu merasa tercukupi. Kasih sayang dan perhatian selalu dicurahkan agar kamu tak pernah kekurangan.

kasih sayang dan perhatian diberikan agar kamu tak kekurangan via www.welkinlight.com
Hubungan yang sehat hanya akan terjalin ketika pasangan sama-sama berbagi cinta dan kasih sayang yang tulus. Bahkan, cinta dan kasih sayang tersebut juga harus diwujudkan dalam tindakan, dengan memberi perhatian pada pasangan misalnya. Dia yang tak benar-benar mencintai jelas tak akan memahami hal ini. Dia tak mau ambil pusing perkara apa yang kamu butuhkan, atau sikap seperti apa yang kamu inginkan darinya.
“Halo, Sayang! Lagi sibuk di kantor, ya? Udah makan siang belom? Jangan telat makan, ntar maag-nya kambuh! Eh, aku lagi mau ketemuan sama klien nih, doain biar lancar, ya! :)”
Perasaan yang tulus bisa terlihat dari sikap pasangan padamu. Betapa di tengah kesibukannya, dia selalu menyempatkan diri untuk sekadar mengirim SMS atau meneleponmu. Memastikan bahwa kamu baik-baik saja dan menjalani hari-harimu seperti biasa. Dia pun tak enggan berbagi tentang hal-hal yang sedang dikerjakannya. Dirinya mengerti, bahwa cara inilah yang menjadikan hubungan kalian tetap hangat setiap hari.

3. Berbuat salah itu manusiawi. Dia yang tulus mencintai tak akan sampai hati mengungkit kesalahan yang sudah kamu sesali.

tak mau mengungkit kesalahanmu via ahkphotography.wordpress.com
Dalam sebuah hubungan, kamu mungkin pernah berbuat salah sehingga mengecewakan pasangan. Dulu, kamu terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga melupakan hari ulang tahunnya. Kamu pun pernah mengabaikan dia lantaran terlalu asik dengan teman-temanmu.
Meskipun begitu, toh kamu dan dia sudah baik-baik menyelesaikan semuanya. Dia mengaku bisa memaafkan dan kamu pun mengaku menyesal. Sayangnya, pasangan yang tak sungguh mencintai akan mudah mengungkit-ungkit hal ini demi memojokkan dan membuatmu merasa bersalah.
Cinta tak seharusnya saling menyakiti. Pasangan yang benar-benar mencintai akan berusaha menjaga tutur katanya agar tak menyinggung atau menyakitimu. Soal kesalahan di masa lalu, tak akan ringan diungkitnya. Mengaku bisa menerima dan memaafkan, dia pun akan benar-benar memegang kata-katanya.

4. Pasangan yang mencintai dengan tulus tak akan memaksamu berubah seperti inginnya. Justru dirimu yang sebenarnyalah yang membuatnya jatuh cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar